Perkembangan Fintech di Indonesia

12 September 2024, 07:45:39

Dilihat: 98x

Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor keuangan. Financial Technology atau yang lebih dikenal dengan fintech, menjadi salah satu inovasi terbesar dalam dunia finansial. Di Indonesia, perkembangan fintech berjalan dengan sangat cepat dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat serta perekonomian. Bams akan membahas secara komprehensif mengenai perkembangan fintech di Indonesia, mulai dari sejarah kemunculannya, jenis-jenis fintech, dampak positif dan negatifnya, hingga masa depannya.

Perkembangan Fintech di Indonesia

Berikut ini ulasan tentang perkembangan Fintech di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Awal Mula Kehadiran Fintech

Sejarah fintech di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke tahun 1987 ketika Bank Niaga memperkenalkan ATM pertama di Indonesia. Langkah ini diikuti oleh Bank BCA pada tahun 1988 dan beberapa bank lainnya. Namun, butuh waktu satu dekade bagi nasabah untuk terbiasa menggunakan mesin ATM, karena mereka lebih terbiasa mendatangi bank secara langsung untuk melakukan transaksi keuangan.

Pada tahun 1988, Bank Internasional Indonesia (BII, sekarang Maybank Indonesia) memperkenalkan layanan e-banking, namun layanan ini baru berkembang pesat ketika Bank BCA meluncurkan layanan KlikBCA pada tahun 2001. KlikBCA menjadi tonggak penting dalam perkembangan fintech di Indonesia karena berhasil memperkenalkan layanan e-banking secara masif.

2. Era E-Banking dan M-Banking

Tahun 2000-an merupakan titik awal perjalanan fintech di Indonesia yang berkembang secara masif. Pada tahun 2006, sudah ada enam perusahaan fintech yang berdiri di Indonesia, dan pengguna fintech mencapai tujuh persen. Angka ini terus meningkat seiring dengan meningkatnya literasi keuangan dan sosialisasi penggunaan fintech.

Pada tahun 2014, penggunaan layanan e-banking di Indonesia mencapai Rp 6.447 triliun, meningkat 17,32% dari tahun sebelumnya. Kehadiran layanan mobile banking (m-banking) semakin memudahkan masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi. Dengan sentuhan jari, m-banking memungkinkan layanan keuangan diakses kapanpun dan dimanapun.

3. Kemunculan Fintech Startups

Industri fintech di Indonesia semakin berkembang pesat pada tahun 2015, ditandai dengan berdirinya Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) pada September 2015. Kehadiran AFTECH bertujuan untuk menjadi partner bisnis yang bisa diandalkan dan mendorong perkembangan fintech di Indonesia.

Sejak saat itu, berbagai perusahaan fintech bermunculan seperti jamur di musim hujan. Berbagai inovasi lahir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan yang lebih praktis dan efisien. Segmen fintech di Indonesia didominasi oleh layanan pembayaran (43%), pinjaman (17%), serta crowdfunding dan agregator.

4. Regulasi dan Peraturan

Untuk mengatasi masalah regulasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan peraturan OJK nomor 77 tahun 2016 yang mengatur jasa fintech. Peraturan ini kemudian direvisi pada tahun 2020, yang menetapkan bahwa perusahaan fintech di Indonesia harus memenuhi berbagai syarat tertentu agar mendapat izin operasi.

Bank Indonesia juga menetapkan beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum penyelenggaraan fintech, antara lain:

  • Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran
  • Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP perihal Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital
  • Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang Uang Elektronik

Sumber: https://bams.blog/bisnis-industri/perkembangan-fintech-di-indonesia/

Konsultan Manajemen

Konsultan Manajemen   Produk ini mencakup kegiatan bantuan nasehat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen perusahaan/industry seperti perencanaan strategi dan organisasi, tujuan dan kebijakan pemasaran. ........ Selengkapnya
Konsultan Manajemen   Produk ini mencakup kegiatan bantuan nasehat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen perusahaan/industry seperti perencanaan strategi dan organisasi, tujuan dan kebijakan pemasaran. ........ Selengkapnya

Pelatihan

Pelatihan   Bidang Bisnis dan Manajemen, kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk menambah keterampilan/keahlian dalam bidang bisnis dan manajemen termasuk pelatihan administrasi perkantoran, pengukuran produktivitas, kewirausahaan dan l........ Selengkapnya
Pelatihan   Bidang Bisnis dan Manajemen, kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk menambah keterampilan/keahlian dalam bidang bisnis dan manajemen termasuk pelatihan administrasi perkantoran, pengukuran produktivitas, kewirausahaan dan l........ Selengkapnya

Video Referensi

Proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan pada Perusahaan
Lebih Bagus Sertifikasi K3 keluaran dari BNSP atau Kemnaker RI ?? Lebih Laku yang Mana ??
Kelas Ketenagakerjaan: Serba serbi Keselamatan dan Kesehatan Kerja bersama Dirjen Binwasnaker dan K3
Cara Efektif Membangun Budaya Inovasi